Lompat ke isi

Wiranto

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wiranto
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-5
Masa jabatan
13 Desember 2019 – 20 Oktober 2024
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pengganti
vacant
Sebelum
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia ke-6
Masa jabatan
27 Juli 2016 – 20 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Masa jabatan
29 Oktober 1999 – 15 Februari 2000
(sebagai Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan Keamanan)
PresidenAbdurahman Wahid
Sebelum
Pengganti
Soerjadi Soedirdja (sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan)
Informasi pribadi
Lahir4 April 1947 (umur 78)
Yogyakarta, Indonesia
Afiliasi politik
lainnya
Suami/istri
Rugaiya Usman
(m. 1975)
Anak3
Orang tua
  • RS Wirowijoto (ayah)
  • Suwarsijah (ibu)
Almamater
Pekerjaan
  • Politikus
  • perwira militer
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1968–1999[1]
Pangkat Jenderal TNI
NRP22166
SatuanInfanteri
Komando
Pertempuran/perangOperasi Seroja
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Wiranto (lahir 4 April 1947)[2] adalah seorang mantan perwira tinggi militer dan politikus senior berkebangsaan Indonesia. Saat ini, ia diberi mandat oleh Presiden Prabowo Subianto menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden pada akhir 2019.[3] Kiprahnya di politik di awali ketika dirinya ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan menjelang berakhirnya masa Orde Baru. Saat itu, Wiranto tergabung dalam Golongan Karya hingga akhirnya ia membentuk partai baru bernama Partai Hati Nurani Rakyat pada tahun 2006.[4]

Wiranto merupakan lulusan Akademi Militer Nasional 1968 berhasil meniti karier militer sampai puncak jabatan di ABRI (sekarang TNI) sebagai Panglima merangkap Menhankam[5].Jabatan rangkap sebagai Menhankam/Pangab, kecuali Wiranto juga pernah dijabat oleh Jenderal TNI (Purn.) M. Jusuf. Pada pergantian Orde Baru ke Orde Reformasi tahun 1998/1999, Wiranto sebagai Menhankam/Pangab memiliki peran yang sangat menentukan dalam mengawal proses pergantian tersebut.

Selain Menhankam, ia juga pernah dipercaya sebagai Menko Polhukam di era dua presiden, yakni Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Joko Widodo. Setelah merampungkan tugasnya sebagai Menko Polhukam, sejak 13 Desember 2019, ia dipercaya oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.

Di bidang politik, Ia memenangkan Konvensi Partai Golkar ditahun 2003 dan kemudian pada tahun 2006 Ia mendirikan Partai Hanura (Partai Hati Nurani Rakyat) sekaligus menjadi Ketua Umum dan berhasil dihantarkannya mendapat jatah kursi di DPR-RI pada 2 periode. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai calon Presiden (2004) dan calon Wakil Presiden (2009) namun tidak berhasil sebagai pemenang.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Wiranto menempuh pendidikan dasar dan menengah di Surakarta. Ia menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 2 Surakarta pada tahun 1963, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 4 Surakarta dan lulus pada tahun 1965. Setelah itu, ia memutuskan untuk bergabung dengan Akademi Militer Nasional, dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1968.

Dalam rangka mengembangkan karier militernya, Wiranto mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) dan lulus pada tahun 1984. Tidak hanya itu, ia juga memperluas wawasan akademiknya di bidang administrasi publik dengan menempuh pendidikan di Universitas Terbuka, jurusan Administrasi Negara, dan lulus pada tahun 1995. Pada tahun yang sama, ia mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) untuk memperdalam pengetahuannya di bidang ketahanan nasional.

Komitmennya dalam dunia hukum terlihat dari keberhasilannya menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM pada tahun 1996. Tak berhenti di situ, ia juga meraih gelar Magister Manajemen dari STIE-IPWI Jakarta pada tahun 2006, serta gelar doktor di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2012.

Jabatan militer

[sunting | sunting sumber]

Setelah menduduki berbagai jabatan di lingkungan Satuan Tempur dan Pusat Pendidikan TNI-AD dari tahun 1968 - 1989 dari mulai pangkat Letda sampai Letkol, maka Ia ditunjuk sebagai Ajudan Presiden di tahun 1989.[6]

Dalam karier militernya, Wiranto telah menempati berbagai posisi strategis di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia dipercaya menjadi Ajudan Presiden Republik Indonesia pada tahun 1989 hingga 1993. Setelah itu, pada tahun 1993, ia diangkat sebagai Kepala Staf Kodam Jayakarta, dan setahun kemudian, pada 1994, ia dipercaya menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta.

Kariernya terus menanjak saat pada tahun 1996 ia ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), salah satu posisi penting di TNI AD. Setahun kemudian, pada 1997, ia dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad). Kemudian, pada masa transisi politik nasional tahun 1998, Wiranto diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Panglima ABRI), dan melanjutkan pengabdiannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) pada tahun 1999.

Jabatan pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Dalam bidang pemerintahan, Wiranto memegang sejumlah jabatan strategis di tingkat nasional. Ia pertama kali dipercaya sebagai Menteri Pertahanan Keamanan pada periode 1998 hingga 1999. Setelah itu, pada tahun 1999, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan hingga tahun 2000.

Setelah beberapa tahun, ia kembali dipercaya menjabat di kabinet sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada periode 2016 hingga 2019. Melanjutkan pengabdiannya, Wiranto kemudian ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden untuk masa jabatan 2019 hingga 2024. Saat ini, ia menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan sejak tahun 2024.

Jabatan organisasi

[sunting | sunting sumber]

Organisasi Politik

[sunting | sunting sumber]

Dalam dunia organisasi politik, Wiranto aktif mengambil berbagai peran penting. Pada tahun 1998, ia menjadi Anggota Dewan Pembina Partai Golongan Karya (Golkar). Kemudian pada tahun 2004, ia dipercaya sebagai Penasehat SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia). Puncak karier organisasinya terjadi saat ia mendirikan sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dari tahun 2006 hingga 2019.

Organisasi Masyarakat dan Olahraga

[sunting | sunting sumber]

Selain aktif di dunia politik, Wiranto juga berkiprah luas dalam berbagai organisasi masyarakat dan olahraga. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Eksekutif Institute for Democracy of Indonesia, Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Mathaul Anwar, serta Ketua Dewan Pembina Paguyuban Warung Tegal Indonesia. Ia juga menjadi Dewan Pembina Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI), serta Pembina Pengurus Pusat Masyarakat Cinta Masjid Indonesia.

Di bidang akademik dan sosial, ia terdaftar sebagai Anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Di dunia olahraga, kontribusinya pun sangat besar, termasuk menjadi Ketua Umum PB Federasi Karatedo Indonesia, Ketua Umum PB Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, Ketua Umum PB Taekwondo Indonesia, dan Ketua Umum PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia serta Dewan Kehormatan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Tanda kehormatan

[sunting | sunting sumber]
Wiranto selaku Panglima Tentara Nasional Indonesia (ABRI) berseragam dengan berbagai hiasan

Wiranto mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:

Dada kanan Dada kiri
Wing Penerbang TNI AD Kelas I
Wing Penerbang TNI AU Kelas I
Brevet Hiu Kencana
Master Parachutist Badge (US Army) Parachutist Badge (Armed Forces of the Philippines)
Brevet Pemburu
Brevet Pandu Udara (Pathfinder)
Brevet Brevet Kualifikasi Komando Kopassus
Brevet Brevet Para Utama
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (1998)[7] Bintang Dharma Bintang Yudha Dharma Utama
Baris ke-2 Bintang Kartika Eka Paksi Utama (1997)[8] Bintang Jalasena Utama Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama Bintang Bhayangkara Utama
Baris ke-3 Bintang Yudha Dharma Pratama Bintang Kartika Eka Paksi Pratama Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Baris ke-4 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia
Baris ke-5 Satyalancana Penegak Satyalancana Seroja Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Wira Karya
Baris ke-6 Pingat Panglima Gagah Angkatan Tentera (P.G.A.T.) - Malaysia Grand Cross (White Decoration) of the Order of Military Merit - Spanyol[9] Grand Decoration of Honour of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria - Austria (1996)[10][11] Knight Grand Cross of the Order of Orange-Nassau - Belanda[12]
Baris ke-7 Pingat Jasa Gemilang - Tentera (P.J.G.) - Singapura (20 Desember 1997)[13][14] Darjah Paduka Keberanian Laila Terbilang Yang Amat Gemilang - Peringkat Pertama (D.P.K.T.) - Brunei Panglima Mangku Negara (P.M.N.) - Malaysia (1999)[15] Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) (D.U.B.C.) - Singapura (19 Juli 1999)[16][17]

Penghargaan lainnya

[sunting | sunting sumber]
  • Brevet Airborne Ranger
  • Maggala/Wirakarya Kencana

Buku dan Karya

[sunting | sunting sumber]
  • Bersaksi di Tengah Badai Penerbit: Institute for Democracy of Indonesia, Jakarta. ISBN 979-96845-I-X
  • Meluruskan Jalan Demokrasi Penerbit: Institute for Democracy of Indonesia, Jakarta. ISBN 979-97721-3-3
  • Meretas Jalan Baru Ekonomi Indonesia Penerbit: Institute for Democracy of Indonesia, Jakarta. ISBN 979-97721-4-1

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Wiranto". polkam.go.id. Situs web Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. 26 September 1999. Diakses tanggal 29 Januari 2024.
  2. ^ "Wiranto". polkam.go.id. Situs web Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. 26 September 1999. Diakses tanggal 29 Januari 2024.
  3. ^ Choirul Anwar, Muhammad (13 Desember 2019). "Sah! Jokowi Tunjuk Wiranto Jadi Ketua Wantimpres 2019-2024". CNBC Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 17 Februari 2023.
  4. ^ "Wiranto - Fuad Bawazier Deklarasikan Partai Hanura". Detik.com. Jakarta. 21 Desember 2006. Diakses tanggal 17 Februari 2023.
  5. ^ "Wiranto". polkam.go.id. 26 September 1999. Diakses tanggal 29 Januari 2024.
  6. ^ "Wiranto". polkam.go.id. Situs web Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. 26 September 1999. Diakses tanggal 29 Januari 2024.
  7. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.
  8. ^ Departemen Pertahanan Keamanan, Staf Pembinan Karyawan, Indonesia (1994). Mimbar kekaryaan ABRI. Edisi 315-324. Indonesia: Indonesia. Angkatan Bersenjata. hlm. 67. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  9. ^ "Profil Wiranto - VIVA". Viva.co. Diakses tanggal 20 Oktober 2019.
  10. ^ Paridah Abd. Samad, Indonesia (1999). General Wiranto The Man Emerging from the Midst of Indonesian Reformation : a Political Analysis. Indonesia: Affluent Master. hlm. 6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  11. ^ "Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung" (PDF). Parlament.gv.at. Diakses tanggal 10 Februari 2019.
  12. ^ "Pendidikan, Organisasi, dan Tanda Jasa Menko Polhukam Wiranto". initu.id. 13 Oktober 2019. Diakses tanggal 20 Oktober 2019.
  13. ^ "MINISTER FOR DEFENCE, DR TONY TAN KENG YAM PRESENTING THE …". www.nas.gov.sg. Diakses tanggal 5 Februari 2023.
  14. ^ Author (1997-12-23). "Anugerah tertinggi bagi jeneral Indonesia". NewspaperSG. Diakses tanggal 2024-07-10.
  15. ^ "King confers Tan Sri award on Wiranto and Mongkon". New Straits Times (dalam bahasa Inggris). 21 Juli 1999. hlm. 2.
  16. ^ "Disjarah-tniad.mil.id - Dinas Sejarah Angkatan Darat". disjarah-tniad.mil.id. Diakses tanggal 9 Januari 2023.
  17. ^ "GROUP PHOTOGRAPH OF PRESIDENT ONG TENG CHEONG (CENTRE) WITH …". www.nas.gov.sg. Diakses tanggal 5 Februari 2023.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sri Adiningsih
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden
2019–2024
Diteruskan oleh:
TBA
Didahului oleh:
Luhut Binsar Panjaitan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
2016–2019
Diteruskan oleh:
Mahfud MD
Didahului oleh:
Feisal Tanjung
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia
1999–2000
Diteruskan oleh:
Soerjadi Soedirdja
Didahului oleh:
Edi Sudrajat
Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia
1998–1999
Diteruskan oleh:
Juwono Sudarsono
Jabatan partai politik
Posisi baru Ketua Umum Partai Hanura
2006–2016
Diteruskan oleh:
Oesman Sapta Odang
Jabatan militer
Didahului oleh:
Feisal Tanjung
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
1998–1999
Diteruskan oleh:
Widodo A. S.
Didahului oleh:
R. Hartono
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1997–1998
Diteruskan oleh:
Subagyo Hadi Siswoyo
Didahului oleh:
Tarub
Pangkostrad
1996–1997
Diteruskan oleh:
Sugiono
Jabatan olahraga
Didahului oleh:
Gita Wirjawan
Ketua Umum PBSI
2016–2020
Diteruskan oleh:
Agung Firman Sampurna
Didahului oleh:
Rudini
Ketua Umum PB FORKI
1997–2001
Diteruskan oleh:
Luhut Binsar Panjaitan