Lompat ke isi

Venezuela

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Republik Bolivar Venezuela

República Bolivariana de Venezuela (Spanyol)
SemboyanDios y Federación
(Indonesia: "Tuhan dan Federasi")
Lagu kebangsaanGloria al Bravo Pueblo
(Indonesia: "Kemuliaan bagi Rakyat Berani")
Lokasi Venezuela
Lokasi Venezuela
Ibu kota
Karakas
10°30′N 66°58′W / 10.500°N 66.967°W / 10.500; -66.967
Bahasa resmiSpanyol
PemerintahanRepublik presidensial
• Presiden
Nicolás Maduro
Delcy Rodríguez
LegislatifAsamblea Nacional
Kemerdekaan
• Dari Spanyol
5 Juli 1811
• Dari Kolombia Raya
13 Januari 1830
• Diakui
30 Maret 1845
• Konstitusi saat ini
20 Desember 1999
Luas
 - Total
916.445 km2 (33)
 - Perairan (%)
0,32
Populasi
 - Perkiraan 2022
29.789.730[1] (50)
33,74/km2 (144)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $191,329 miliar[2] (81)
Kenaikan $7.108[2] (159)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $82,145 miliar[2] (94)
Kenaikan $3.052[2] (145)
Gini (2013) 44,8[3]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,691[4]
sedang · 120
Mata uangBolívar (Bs.F.)
(VEF)
Zona waktuWaktu Standar Venezuela (VET)
(UTC-4:30)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+58
Kode ISO 3166VE
Ranah Internet.ve
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Venezuela (pengucapan bahasa Spanyol: [beneˈswela] ( simak)), nama resminya Republik Bolivar Venezuela (bahasa Spanyol: República Bolivariana de Venezuela) adalah sebuah negara yang berada di ujung utara Amerika Selatan. Negara ini berbatasan dengan Laut Karibia dan Samudera Atlantik di sebelah utara, Guyana di timur, Brasil di selatan dan tenggara, serta Kolombia di barat. Di lepas pantai Venezuela juga terdapat negara-negara Karibia, yaitu Aruba, Antillen Belanda dan Trinidad dan Tobago.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Menurut versi yang paling populer dan diterima, pada 1499, sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Alonso de Ojeda mengunjungi pantai Venezuela. Rumah-rumah panggung di daerah Danau Maracaibo mengingatkan navigator Italia, Amerigo Vespucci, dari kota Venesia, Italia, sehingga ia menamakan wilayah Veneziola, atau "Little Venice".[5] Veneziola versi Spanyol adalah Venezuela.[6]

Martín Fernández de Enciso, anggota kru Vespucci dan Ojeda, memberikan akun yang berbeda. Dalam karyanya Summa de geografía, ia menyatakan bahwa para kru menemukan orang pribumi yang menyebut diri mereka Veneciuela. Dengan demikian, nama "Venezuela" mungkin telah berevolusi dari kata asli.[7]

Sebelumnya, nama resminya adalah Estado de Venezuela (1830–1856), República de Venezuela (1856–1864), Estados Unidos de Venezuela (1864–1953), dan kembali memakai nama República de Venezuela (1953–1999).[butuh rujukan]

Venezuela merupakan negara di amerika selatan yang dahulunya dijajah orang spanyol.[butuh rujukan]

Peta Topografi Venezuela

Venezuela terletak di utara Amerika Selatan; Secara geologis, daratannya terletak di Lempeng Amerika Selatan. Memiliki total luas 916.445 km2 (353.841 sq mi) dan luas daratan 882.050 km2 (340.560 sq mi), menjadikan Venezuela negara terluas ke 33 di dunia. Wilayah yang dikontrolnya terletak di antara garis lintang dan 13°LU dan garis bujur 59° dan 74°BB.[8][9]

Berbentuk seperti segitiga, negara ini memiliki garis pantai 2.800 km (1.700 mi) di utara, yang mencakup banyak pulau di Karibia dan timur laut berbatasan dengan Samudra Atlantik utara. Sebagian besar pengamat menggambarkan Venezuela dalam empat wilayah topografi yang cukup jelas: dataran rendah Maracaibo di barat laut, pegunungan utara membentang di busur timur-barat yang luas dari perbatasan Kolombia di sepanjang pantai Karibia utara, dataran luas di Venezuela tengah, dan Dataran Tinggi Guyana di tenggara.[8]

Venezuela seluruhnya terletak di daerah tropis di atas Khatulistiwa hingga sekitar 12 ° LU. Iklimnya bervariasi dari dataran rendah yang lembap, di mana suhu tahunan rata-rata berkisar 35 °C (95,0 °F), hingga gletser dan dataran tinggi (páramos) dengan suhu tahunan rata-rata 8 °C (46,4 °F). Curah hujan tahunan bervariasi dari 430 mm (16,9 in) di bagian semi kering barat laut hingga lebih dari 1.000 mm (39,4 in) di Delta Orinoco di timur jauh dan Hutan Amazon di selatan. Tingkat presipitasi lebih rendah pada periode dari Agustus hingga April. Periode-periode ini disebut sebagai musim panas dan musim kemarau. Karakteristik lain dari iklim adalah variasi ini di seluruh negeri dengan keberadaan pegunungan yang disebut "Cordillera de la Costa" yang melintasi negara dari timur ke barat. Mayoritas penduduk tinggal di pegunungan ini.[8]

Gedung Majelis Nasional Venezuela

Venezuela merupakan Republik Federal dengan sistem partai dominan, didominasi oleh Partai Persatuan Sosialis Venezuela. Presiden dipilih melalui pemungutan suara, dengan hak pilih langsung dan universal, dan merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden menjabat selama 6 tahun dan dapat dipilih kembali. Presiden mengangkat wakil presiden dan memutuskan ukuran dan komposisi kabinet serta mengangkatnya dengan melibatkan badan legislatif. Presiden dapat meminta badan legislatif untuk mempertimbangkan kembali bagian-bagian undang-undang yang dianggapnya tidak menyenangkan, namun mayoritas di parlemen dapat mengesampingkan keberatan tersebut.[10]

Parlemen unikameral Venezuela adalah Asamblea Nacional ("Majelis Nasional"). Jumlah anggotanya bervariasi – setiap negara bagian dan distrik Ibu Kota memilih tiga perwakilan ditambah hasil pembagian populasi negara bagian dengan 1,1% dari total populasi negara tersebut.[11] Tiga kursi disediakan untuk perwakilan masyarakat adat Venezuela. Untuk periode 2011–2016 jumlah kursinya adalah 165.[12] Semua deputi menjalani masa jabatan lima tahun.

Sistem hukum Venezuela termasuk dalam tradisi Hukum Kontinental. Badan peradilan tertinggi adalah Mahkamah Agung atau Tribunal Supremo de Justicia, yang hakimnya dipilih oleh parlemen untuk masa jabatan dua belas tahun. Dewan Pemilu Nasional (Consejo Nacional Electoral, atau CNE) bertanggung jawab atas proses pemilu; itu dibentuk oleh lima direktur utama yang dipilih oleh Majelis Nasional. Cabang yudisial juga terdiri dari pengadilan yang lebih rendah, termasuk pengadilan negeri, pengadilan kota, dan pengadilan tingkat pertama.[13]

Economist Intelligence Unit menilai Venezuela sebagai "rezim otoriter" pada tahun 2022.[14] Menurut indeks Demokrasi V-Dem, Venezuela pada tahun 2023 merupakan negara demokrasi elektoral ketiga yang paling rendah di Amerika Latin.[15]

Hubungan luar negeri

[sunting | sunting sumber]
Negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Venezuela.
Presiden Maduro (tengah depan) bersama para pemimpin Amerika Latin lainnya yang berpartisipasi dalam pertemuan ALBA tahun 2017.

Hubungan luar negeri Venezuela sejak awal abad ke-20 sangat erat dengan Amerika Serikat. Namun, sejak terpilihnya Hugo Chávez sebagai Presiden Venezuela pada tahun 1998, kebijakan luar negeri Venezuela berbeda secara substansial dari pemerintahan Venezuela sebelumnya. Hubungan dengan Amerika Serikat memburuk setelah upaya kudeta Venezuela 2002 yang mana pemerintah AS mengakui jabatan presiden sementara Pedro Carmona yang tidak lama. Pada tahun 2015, Venezuela dinyatakan sebagai ancaman keamanan nasional oleh presiden AS Barack Obama.[16][17][18]

Venezuela bersengketa wilayah dengan Guyana dan Kolombia. Dengan Guyana, Venezuela mengklaim lebih dari setengah wilayah koloni Inggris Guyana pada saat perang kemerdekaan Amerika Latin. Pada tahun 1897, masalah ini dibawa ke arbitrase internasional.[19] Dengan Kolombia, kedua negara memperebutkan wilayah maritim di Teluk Venezuela. Titik terendah dalam hubungan keduanya terjadi pada tanggal 19 Agustus 1987 setelah Korvet Kolombia ARC Caldas (FM-52) memasuki perairan yang disengketakan dan Presiden Venezuela saat itu, Jaime Lusinchi memerintahkan Angkatan Udara Venezuela ke wilayah tersebut.[20]

Venezuela merupakan satu dari lima negara di dunia—bersama dengan Rusia, Nikaragua, Nauru, dan Suriah—yang telah mengakui kemerdekaan Abkhazia dan Ossetia Selatan. Venezuela juga mendukung keputusan OAS untuk mengadopsi Konvensi Anti-Korupsi[21] dan secara aktif bekerja di blok perdagangan Mercosur untuk mendorong peningkatan perdagangan dan integrasi energi. Namun pada tanggal 26 April 2017, Venezuela mengumumkan niatnya untuk keluar dari OAS.[22] Menteri Luar Negeri Venezuela Delcy Rodríguez mengatakan bahwa Presiden Nicolás Maduro berencana untuk secara terbuka menarik diri dari keanggotaan Venezuela pada tanggal 27 April 2017. Venezuela membutuhkan waktu dua tahun untuk keluar secara resmi. Selama periode ini, negara tersebut tidak berencana untuk berpartisipasi dalam OAS.[23]

Presiden Maduro dan Menteri Luar Negeri Peru Rafael Roncagliolo menandatangani kerjasama pada tahun 2011.

Dengan Indonesia, Venezuela telah menjalin hubungan diplomatik sejak 10 Oktober 1959.[24] Kedua negara sepakat untuk memperluas hubungan perdagangan dan investasi, terutama di sektor pariwisata, teknologi, kimia dan gas alam.[25] Indonesia memiliki kedutaan besar di Caracas, sedangkan Venezuela memiliki kedutaan besar di Jakarta. Pada tanggal 12 Agustus 2000, Presiden Venezuela Hugo Chávez mengunjungi Jakarta dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid. Selanjutnya, pada bulan berikutnya pada tanggal 26–28 September 2000 Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid mengunjungi Caracas untuk menghadiri pertemuan puncak OPEC, dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Hugo Chávez.[26] Venezuela telah menyumbangkan US$2 juta untuk upaya bantuan segera setelah tsunami menghancurkan Aceh pada tahun 2004. Venezuela juga mempromosikan pendidikan di Aceh dengan mendirikan Institut Politeknik Venezuela-Indonesia di Aceh yang diresmikan pada tahun 2009.[27]

Venezuela adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Negara Amerika Selatan (UNASUR), Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika (ALBA), Mercosur, Asosiasi Integrasi Amerika Latin (LAIA) dan Organisasi Negara-negara Ibero-Amerika (OEI).

Prajurit wanita Angkatan Bersenjata Venezuela saat pertemuan presiden.
Pesawat Sukhoi Su-30 milik Angkatan Udara Venezuela.

Angkatan Bersenjata Nasional Bolivaria (Fuerza Armada Nacional Bolivariana, FANB) adalah pasukan militer terpadu Venezuela. Angkatan ini mencakup lebih dari 109.000 personel aktif dan 220.000 paramiliter. Angkatan bersenjata terbagi atas Angkatan Darat, Laut, Udara, Garda Nasional dan Milisi Nasional.[28][29] Dalam sejarahnya, militer telah beberapa kali melakukan kudeta ataupun upaya kudeta, mulai dari kudeta 1908[30] hingga upaya kudeta 2002.[31][32]

Keruntuhan ekonomi Venezuela yang terus berlanjut telah secara drastis mengurangi, antara lain, pengeluaran militernya. Menurut Stockholm International Research Institute, sebuah badan penelitian yang datanya digunakan oleh Bank Dunia, pengeluaran militer Venezuela telah anjlok dengan cepat sejak tahun 2012. Pengeluaran militer hanya sebesar $2,3 miliar pada tahun 2016. Ini adalah angka yang sangat kecil dibandingkan dengan pengeluaran militer Peru (tercatat sebesar $2,6 miliar), meskipun Venezuela memiliki jumlah personel militer yang jauh lebih banyak daripada Peru.[33]

Pembagian administratif

[sunting | sunting sumber]

Venezuela dibagi menjadi dua puluh tiga negara bagian (estados), daerah ibu kota (distrito capital) Caracas, Dependensi Persekutuan (Dependencias Federales, wilayah khusus), dan Guayana Esequiba (didapat dalam sengketa perbatasan dengan Guyana). Venezuela dibagi lagi dalam 335 kota (municipios); yang memiliki lebih seribu paroki (parroquias). Negara-negara bagian tersebut digabungkan dalam sembilan wilayah administratif (regiones administrativas), yang diputuskan presiden.[butuh rujukan]

Negara bagian

[sunting | sunting sumber]

Peta negara bagian Venezuela
Nama Ibukota
1 Amazonas Puerto Ayacucho
2 Anzoátegui Barcelona
3 Apure San Fernando de Apure
4 Aragua Maracay
5 Barinas Barinas
6 Bolívar Ciudad Bolívar
7 Carabobo Valencia
8 Cojedes San Carlos
9 Delta Amacuro   Tucupita
10 Falcón Coro
11 Guárico San Juan De Los Morros      
12 Lara Barquisimeto
Nama Ibukota
13 Mérida Mérida
14 Miranda Los Teques
15 Monagas Maturín
16 Nueva Esparta   La Asunción
17 Portuguesa Guanare
18 Sucre Cumaná
19 Táchira San Cristóbal  
20 Trujillo Trujillo
21 Yaracuy San Felipe
22 La Guaira La Guaira
23 Zulia Maracaibo
24 Dependensi Persekutuan

Wilayah administratif

[sunting | sunting sumber]

Peta menunjukkan wilayah administratif
  •   Andean  (Barinas, Mérida, Táchira, Trujillo, Páez Municipality of Apure)
  •   Capital  (Miranda, Vargas, Capital District)
  •   Central  (Aragua, Carabobo, Cojedes)
  •   Central-Western  (Falcón, Lara, Portuguesa, Yaracuy)
  •   Guayana  (Bolívar, Amazonas, Delta Amacuro)
  •   Insular  (Nueva Esparta, Federal Dependencies)
  •   Llanos  (Apure (kecuali Paez Municipality), Guárico)
  •   North-Eastern  (Anzoátegui, Monagas, Sucre)
  •   Zulian  (Zulia)
Hiperinflasi Venezuela.

Ekonomi Venezuela terutama didasarkan pada minyak bumi,[34] karena negara ini memiliki persediaan minyak mentah terbesar di dunia.[35] Venezuela secara historis merupakan salah satu ekonomi terkaya di Amerika Selatan, khususnya dari tahun 1950-an hingga 1980-an.[36] Selama abad ke-21, di bawah kepemimpinan populis sosialis Hugo Chávez, PDB meningkat pesat,[37] tetapi di bawah penggantinya Nicolás Maduro, ekonomi Venezuela runtuh, yang mendorong jutaan warga meninggalkan Venezuela. PDB turun hingga 80 persen dalam waktu kurang dari satu dekade.[36][38] Ekonomi Venezuela dicirikan oleh korupsi, kekurangan pangan, pengangguran, salah urus sektor minyak, dan sejak 2014, hiperinflasi.[35][39] Pada tahun 2024, inflasi stabil di 59,61%.[40]

Sektor minyak menyumbang sekitar sepertiga PDB, menjadikannya negara produsen minyak terbesar ke-25 di dunia dan anggota OPEC terbesar ke-8. Venezuela juga memproduksi dan mengekspor produk industri berat seperti baja, aluminium, dan semen. Manufaktur penting lainnya termasuk elektronik dan mobil serta minuman dan bahan makanan. Sektor swasta mengendalikan dua pertiga ekonomi Venezuela.[41] Pertanian di Venezuela menyumbang sekitar 4,7% PDB, 7,3% tenaga kerja, dan setidaknya seperempat luas wilayah Venezuela.[42] Venezuela mengekspor beras, jagung, ikan, buah tropis, kopi, daging babi, dan daging sapi. Venezuela diperkirakan memiliki sumber daya alam senilai US$14,3 triliun[43] dan tidak mampu memenuhi kebutuhan sendiri di sebagian besar bidang pertanian. Ekspor menyumbang 16,7% PDB dan produk minyak bumi menyumbang sekitar 95% dari ekspor tersebut.[44]

Grafik produksi minyak Venezuela.

Ekonomi Venezuela telah berada dalam kondisi keruntuhan ekonomi total sejak tahun 2013.[45] Pada tahun 2015, Venezuela mengalami inflasi lebih dari 100%—inflasi tertinggi di dunia dan tertinggi dalam sejarah negara tersebut pada saat itu.[46] Menurut sumber independen, angka tersebut meningkat menjadi 80.000% pada akhir tahun 2018[47] dengan Venezuela terjerumus ke dalam hiperinflasi[48] sementara tingkat kemiskinan hampir 90 persen dari populasi.[49] Pada tanggal 14 November 2017, lembaga pemeringkat kredit menyatakan bahwa Venezuela gagal membayar utangnya, dengan Standard & Poor's mengkategorikan Venezuela sebagai "gagal bayar selektif".[50][51]

Amerika Serikat telah menjadi mitra dagang terpenting Venezuela meskipun hubungan kedua negara tegang. Ekspor Amerika Serikat ke Venezuela meliputi mesin, produk pertanian, instrumen medis, dan mobil. Venezuela adalah salah satu dari empat pemasok minyak asing teratas ke Amerika Serikat. Sekitar 500 perusahaan Amerika Serikat memiliki perwakilan di Venezuela.[52] Menurut Bank Sentral Venezuela, antara tahun 1998 dan 2008 pemerintah menerima sekitar US$325 miliar melalui produksi minyak dan ekspor secara umum.[53] Menurut Badan Energi Internasional (per Agustus 2015), produksi 2,4 juta barel per hari memasok 500.000 barel ke Amerika Serikat.[34]

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Menurut Prospek Populasi Dunia revisi 2022[54][55] jumlah penduduk pada tahun 2021 adalah 28.199.867. Sebuah studi tahun 2014 oleh sosiolog dari Universitas Pusat Venezuela menemukan lebih dari 1,5 juta warga Venezuela, atau sekitar 4% hingga 6% dari populasi negara tersebut, telah meninggalkan Venezuela sejak tahun 1999.[56][57]

Venezuela adalah salah satu negara dengan tingkat urbanisasi tertinggi di Amerika Latin.[58][59] Sekitar 93% penduduknya tinggal di daerah perkotaan di Venezuela utara, terutama di ibu kota Caracas, yang merupakan kota terbesar; 73% tinggal kurang dari 100 kilometer (62 mil) dari garis pantai.[60] Meskipun hampir setengah dari luas wilayah Venezuela terletak di selatan Orinoco, hanya 5% penduduk Venezuela yang tinggal di sana. Kota terbesar dan terpenting di selatan Orinoco adalah Ciudad Guayana, yang merupakan konurbasi terpadat keenam.[61] Kota-kota besar lainnya termasuk Barquisimeto, Valencia, Maracay, Maracaibo, Barcelona-Puerto La Cruz, Mérida dan San Cristóbal.

Seorang wanita menjual perangkat Minggu Palma di Maracaibo.

Penduduk Venezuela berasal dari berbagai macam keturunan. Diperkirakan bahwa mayoritas penduduknya adalah keturunan etnis pardo, atau campuran. Dalam sensus tahun 2011, di mana penduduk Venezuela diminta untuk mengidentifikasi diri mereka menurut adat istiadat dan keturunan mereka, istilah pardo tidak disertakan dalam jawaban. Mayoritas penduduk mengaku sebagai moreno atau kulit putih—masing-masing 51,6% dan 43,6%.[62] Sedikit lebih dari separuh penduduk mengaku sebagai moreno, istilah yang digunakan di seluruh Ibero-Amerika yang dalam hal ini berarti "berkulit gelap" atau "berkulit cokelat", sebagai lawan dari berkulit lebih terang.

Kelompok etnis minoritas di Venezuela terdiri dari kelompok yang sebagian besar merupakan keturunan Afrika atau Pribumi; 2,8% mengidentifikasi diri mereka sebagai "kulit hitam" dan 0,7% sebagai afrodescendiente (keturunan Afrika), 2,6% mengaku sebagai masyarakat Pribumi, dan 1,2% menjawab "ras lain".[62] Di antara penduduk asli, 58% adalah Wayúu, 7% Warao, 5% Kariña, 4% Pemón, 3% Piaroa, 3% Jivi, 3% Añu, 3% Cumanágoto, 2% Yukpa, 2% Chaima dan 1% Yanomami; 9% sisanya terdiri dari suku-suku asli lainnya.[63]

Menurut studi DNA autosomal yang dilakukan pada tahun 2008 oleh Universitas Brasilia, komposisi penduduk Venezuela adalah 60,60% Eropa, 23% Pribumi, dan 16,30% Afrika.[64]

Akademi Bahasa Venezuela yang mempelajari perkembangan bahasa Spanyol di negara tersebut.

Meskipun sebagian besar penduduknya hanya berbicara bahasa Spanyol, banyak bahasa yang digunakan di Venezuela. Selain bahasa Spanyol, Konstitusi mengakui lebih dari tiga puluh bahasa Pribumi, termasuk Wayuu, Warao, Pemón, dan banyak lainnya untuk penggunaan resmi masyarakat Pribumi, sebagian besar hanya memiliki sedikit penutur – kurang dari 1% dari total populasi. Wayuu adalah bahasa Pribumi yang paling banyak digunakan, dengan 170.000 penutur.[65]

Imigran, selain bahasa Spanyol, berbicara dalam bahasa mereka sendiri. Bahasa Tionghoa (400.000), Portugis (254.000),[65] dan Italia (200.000)[66] adalah bahasa yang paling banyak digunakan di Venezuela setelah bahasa resmi Spanyol. Bahasa Arab digunakan oleh orang Lebanon dan Suriah di Isla de Margarita, Maracaibo, Punto Fijo, Puerto la Cruz, El Tigre, Maracay, dan Caracas. Bahasa Portugis tidak hanya digunakan oleh komunitas Portugis di Santa Elena de Uairén tetapi juga oleh sebagian besar penduduk karena kedekatannya dengan Brasil.[67] Komunitas Jerman menggunakan bahasa asli mereka, sementara penduduk Colonia Tovar sebagian besar menggunakan dialek Alemannik dari bahasa Jerman yang disebut alemán coloniero.

Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang paling banyak digunakan dan diminati serta dituturkan oleh banyak profesional, akademisi, dan anggota kelas atas dan menengah sebagai hasil dari eksplorasi minyak oleh perusahaan asing, selain penerimaannya sebagai lingua franca. Secara budaya, bahasa Inggris umum di kota-kota selatan seperti El Callao, dan pengaruh penutur asli bahasa Inggris (berbahasa Inggris-kreol) terlihat jelas dalam lagu-lagu rakyat dan calypso dari wilayah tersebut. Berbagai dialek kreol berbasis bahasa Inggris Karibia Timur dibawa ke Venezuela oleh imigran Trinidad dan Hindia Barat Inggris lainnya,[68] mereka secara kolektif disebut sebagai Kreol Inggris Venezuela. Berbagai Kreol Antillen dituturkan oleh komunitas kecil di El Callao dan Paria.[69] Pengajaran bahasa Italia diberikan oleh sekolah dan lembaga swasta Venezuela. Bahasa lain yang dituturkan oleh komunitas besar di negara tersebut diantaranya Basque dan Galisia.

Agama di Venezuela (2011)[70]

  Katolik (71%)
  Protestan (17%)
  Agama lainnya (3%)
  Tidak menjawab (1%)

Menurut jajak pendapat tahun 2011, 88% penduduknya beragama Kristen, terutama Katolik Roma (71%), dan 17% sisanya Protestan, terutama Evangelis. 8% penduduk Venezuela tidak beragama. Hampir 3% penduduk menganut agama lain (1% diantaranya mempraktikkan Santería).[70]

Terdapat komunitas Muslim, Druze,[71][72] Buddha, dan Yahudi yang kecil namun berpengaruh. Komunitas Muslim yang berjumlah lebih dari 100.000 jiwa terkonsentrasi di antara orang-orang keturunan Lebanon dan Suriah yang tinggal di negara bagian Nueva Esparta, Punto Fijo, dan wilayah Caracas. Venezuela adalah rumah bagi komunitas Druze terbesar di luar Timur Tengah, komunitas Druze diperkirakan berjumlah sekitar 60.000 jiwa,[73] dan terkonsentrasi di antara orang-orang keturunan Lebanon dan Suriah.[74][71] Agama Buddha dipraktikkan oleh lebih dari 52.000 orang. Komunitas Buddha sebagian besar terdiri dari orang-orang Tionghoa, Jepang, dan Korea.

Komunitas Yahudi telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya tekanan ekonomi dan antisemitisme di Venezuela,[75][76][77][78] dengan populasi menurun dari 22.000 pada tahun 1999[79] menjadi kurang dari 7.000 pada tahun 2015.[80]

Budaya Venezuela beragam dan kompleks, dipengaruhi oleh banyak orang berbeda yang menjadikan Venezuela sebagai rumah mereka. Venezuela memiliki seni, sastra, dan musik yang khas dan asli.

Potret diri Antonio Herrera Toro, 1880

Seni Venezuela awalnya didominasi oleh motif-motif keagamaan. Namun, pada akhir abad ke-19, para seniman mulai menekankan representasi historis dan heroik dari perjuangan negara tersebut untuk meraih kemerdekaan.[81][82] Gerakan ini dipimpin oleh Martín Tovar y Tovar.[82][83] Modernisme mengambil alih pada abad ke-20.[83] Seniman-seniman Venezuela yang terkenal termasuk Arturo Michelena, Cristóbal Rojas, Armando Reverón, Manuel Cabré; seniman kinetik Jesús Soto, Gego dan Carlos Cruz-Diez;[83] dan seniman-seniman kontemporer seperti Marisol dan Yucef Merhi.[84][85]

Stadion Monumental Caracas Simón Bolívar, tempat bermain bisbol dengan kapasitas sekitar 40.000 penonton.

Asal usul bisbol di Venezuela tidak jelas, meskipun diketahui bahwa olahraga itu dimainkan di negara itu pada akhir abad ke-19.[86] Pada awal abad ke-20, imigran Amerika Utara yang datang ke Venezuela untuk bekerja di industri minyak negara itu membantu mempopulerkan olahraga ini di Venezuela.[87] Selama tahun 1930-an, popularitas bisbol terus meningkat, yang mengarah pada pendirian Liga Bisbol Profesional Venezuela (LVBP) pada tahun 1945, dan olahraga itu segera menjadi yang paling populer di negara tersebut.[88][89]

Meskipun tidak begitu populer di Venezuela seperti di negara-negara Amerika Selatan lainnya, sepak bola, yang dipelopori oleh tim nasional sepak bola Venezuela, juga semakin diminati. Olahraga ini juga dikenal memiliki fokus yang meningkat selama Piala Dunia.[90] Venezuela dijadwalkan menjadi tuan rumah Copa América setiap 40 tahun.[91]

Venezuela juga merupakan rumah bagi mantan pembalap Formula 1, Pastor Maldonado.[92] Maldonado telah meningkatkan penerimaan Formula 1 di Venezuela, membantu mempopulerkan olahraga tersebut.[93] Pada Olimpiade Musim Panas 2012, Rubén Limardo memenangkan medali emas di cabang anggar.[94]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Explore all countries–Venezuela". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
  2. ^ a b c d "Report for Selected Countries and Subjects: October 2022". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 14 October 2022.
  3. ^ "Income Gini coefficient". undp.org. United Nations Development Programme. Diarsipkan dari asli tanggal 10 June 2010. Diakses tanggal 21 September 2015.
  4. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022.
  5. ^ Massabié 2008, hlm. 153.
  6. ^ Thomas 2005, hlm. 189.
  7. ^ "Cuadernos Hispanoamericanos" (dalam bahasa Spanish). Instituto de Cultura Hispánica (Agencia Española de Cooperación Internacional). 1958: 386. {{cite journal}}: ( )Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  8. ^ a b c Haggerty, Richard A., ed. (1993). Venezuela: a country study (Edisi 4th). Washington, D.C.: Federal Research Division, Library of Congress. ISBN 0-8444-0747-X. OCLC 25633004. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.{{cite encyclopedia}}: Pemeliharaan CS1: Postscript (link)
  9. ^ "Venezuela", The World Factbook, Central Intelligence Agency, 12 November 2021, diakses tanggal 12 November 2021. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  10. ^ "Venezuela". US Department of State.
  11. ^ "Ley Orgánica de Procesos Electorales" (dalam bahasa Spanyol). Consejo Nacional Electoral. Diarsipkan dari asli tanggal 29 September 2010. Diakses tanggal 4 April 2011.
  12. ^ "Dos mil 719 candidatos se disputarán los curules de la Asamblea Nacional" (dalam bahasa Spanyol). Venezolana de Televisión. 10 June 2010. Diarsipkan dari asli tanggal 10 May 2011. Diakses tanggal 4 April 2011.
  13. ^ Tepper, Lauren (10 Agustus 2022). "The Legal System of Venezuela". The Justice Journal.
  14. ^ "Democracy Index 2022: Frontline democracy and the battle for Ukraine" (PDF). Economist Intelligence Unit.
  15. ^ V-Dem Institute (2023). "The V-Dem Dataset". Diakses tanggal 14 October 2023.
  16. ^ "U.S. declares Venezuela a national security threat, sanctions top officials". Reuters. 9 March 2015. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 15 April 2015. Diakses tanggal 26 April 2015.
  17. ^ "Latin American Herald Tribune – US Announces New Executive Order Sanctions on Venezuela – Declares "National Emergency"". Diarsipkan dari asli tanggal 25 March 2015. Diakses tanggal 26 April 2015.
  18. ^ "Amid deteriorating relations, Washington turns screws on Venezuela". miamiherald. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 April 2015. Diakses tanggal 26 April 2015.
  19. ^ "Venezuela – Venezuela and Guyana". country-data.com. Diakses tanggal 2021-02-17.
  20. ^ Tessieri, Enrique. "Latin America's unresolved border disputes". Enrique Tessieri. Diarsipkan dari asli tanggal 9 October 2007. Diakses tanggal 26 November 2007. Published in Power in Latin America (Issue 129/2004)
  21. ^ Political Risk Yearbook: South America. Frost & Sullivan. 1999. hlm. 34. ISBN 978-1-931077-59-0. Venezuela worked closely with its neighbors following the 1997 Summit of the Americas in many areas—particularly energy integration—and championed the OAS decision to adopt an Anti-Corruption Convention.
  22. ^ "Venezuela to withdraw from OAS as deadly protests continue". BBC News. 2 April 2017. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 27 April 2017. Diakses tanggal 27 April 2017.
  23. ^ "Venezuela says it will quit Organization of American States". The Washington Post. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 27 April 2017. Diakses tanggal 27 April 2017.
  24. ^ "Venezuela proposes establishing a roadmap with Indonesia". The Diplomatic Insight. 21 July 2022. Diakses tanggal 11 February 2024.
  25. ^ "Venezuela, RI to improve trade, investment relations". The Jakarta Post. April 14, 2010. Diakses tanggal 16 June 2013.
  26. ^ "Kisah keakraban antara Gus Dur dan Hugo Chavez". Photos. Merdeka.com. Diakses tanggal 16 June 2013.
  27. ^ Veeramalla Anjaiah (3 July 2009). "Venezuela, RI celebrate 50 years of friendly ties". The Jakarta Post. Diakses tanggal 16 June 2013.
  28. ^ IISS 2019, hlm. 435.
  29. ^ IISS 2019, hlm. 433.
  30. ^ "1908 - Cronología de historia de Venezuela". BiblioFEP (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 2022-07-29.
  31. ^ Venezuela: por qué fracasó el golpe
  32. ^ "Círculos bolivarianos protestaron" (dalam bahasa Spanyol). Últimas Noticias. 13 April 2002. Diarsipkan dari asli tanggal 2 November 2003. Diakses tanggal 11 April 2008.
  33. ^ Gonzales, Elizabeth. Weekly Chart: Military Spending in Latin America and the Caribbean. Diarsipkan 9 January 2019 di Wayback Machine. Council of the Americas. May 2017. Citing: Stockholh International Peace Research Institute, 2017.
  34. ^ a b Lieuwen, Edwin; Heckel, Heather D.; McCoy, Jennifer L.; Martz, John D. (25 April 2021). "Venezuela". Britannica. Encyclopædia Britannica, Inc. Diakses tanggal 1 May 2021.
  35. ^ a b "Venezuela: All you need to know about the crisis in nine charts". BBC News (dalam bahasa Inggris (Britania)). 2019-01-27.
  36. ^ a b "Lawyers as sex workers. Ex-bureaucrats as maids. How Venezuelans became Latin America's new underclass". Washington Post (dalam bahasa Inggris). 2018.
  37. ^ "Venezuela - Gross domestic product (GDP) 2025". Statista (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-17.
  38. ^ Turkewitz, Julie; Herrera, Isayen (2023-09-24). "Why Are So Many Venezuelans Going to the United States?". The New York Times (dalam bahasa American English). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2024-08-01.
  39. ^ "Venezuela country profile". BBC News (dalam bahasa Inggris (Britania)). 2012-09-19.
  40. ^ "Venezuela - Inflation rate 2025". Statista (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-17.
  41. ^ "What socialism? Private sector still dominates Venezuelan economy despite Chavez crusade". Fox News. Associated Press. 18 July 2010. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 26 February 2020. Diakses tanggal 19 March 2020.
  42. ^ "The World Factbook". CIA.gov. Central Intelligence Agency. Diakses tanggal 1 May 2021.
  43. ^ Anthony, Craig (12 September 2016). "10 Countries with the Most Natural Resources". Investopedia.
  44. ^ "Risque pays du Venezuela : Commerce international". Societe Generale, Import Export solutions (dalam bahasa Prancis). 1 May 2018. Diarsipkan dari asli tanggal 19 June 2018. Diakses tanggal 19 June 2018.
  45. ^ Kurmanaev, Anatoly (2019-05-17). "Venezuela's Collapse Is the Worst Outside of War in Decades, Economists Say". The New York Times (dalam bahasa American English). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2019-05-30.
  46. ^ Cristóbal Nagel, Juan (13 July 2015). "Looking into the Black Box of Venezuela's Economy". Foreign Policy. Diakses tanggal 14 July 2015.
  47. ^ Hanke, Steve (2019-01-01). "Venezuela's Hyperinflation Hits 80,000% Per Year in 2018". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-26.
  48. ^ Herrero, Ana Vanessa; Malkin, Elisabeth (16 January 2017). "Venezuela Issues New Bank Notes Because of Hyperinflation". The New York Times. Diakses tanggal 17 January 2017.
  49. ^ Alhadeff, Samuel (October 2018). "Venezuelan Emigration, Explained" (PDF). www.wilsoncenter.org. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 27 March 2019. Diakses tanggal 26 March 2019.
  50. ^ Gillespie, Patrick (14 November 2017). "Venezuela just defaulted, moving deeper into crisis". CNNMoney. Diakses tanggal 15 November 2017.
  51. ^ "Venezuela in 'selective default'". BBC News. 14 November 2017. Diakses tanggal 15 November 2017.
  52. ^ Background Note: Venezuela U.S. Department of State. Retrieved 29 October 2011.
  53. ^ "Fitch Downgrades Venezuela's LTFC Rating to 'RD'". Fitch Ratings. 14 November 2017. Diakses tanggal 19 February 2018.
  54. ^ "World Population Prospects 2022". Divisi Populasi Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. Diakses tanggal 17 Juli 2022.
  55. ^ "World Population Prospects 2022: Demographic indicators by region, subregion and country, annually for 1950-2100" (XSLX) ("Total Populasi, per 1 Juli (ribuan)"). Divisi Populasi Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. Diakses tanggal 17 Juli 2022.
  56. ^ Maria Delgado, Antonio (28 August 2014). "Venezuela agobiada por la fuga masiva de cerebros". El Nuevo Herald. Diarsipkan dari asli tanggal 27 August 2014. Diakses tanggal 28 August 2014.
  57. ^ "El 90% de los venezolanos que se van tienen formación universitaria". El Impulso. 23 August 2014. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 17 October 2015. Diakses tanggal 28 August 2014.
  58. ^ "South America". Encarta. Diarsipkan dari asli tanggal 21 April 2007. Diakses tanggal 13 March 2007.
  59. ^ "Annex tables" (PDF). World Urbanization Prospects: The 1999 Revision. United Nations. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 28 August 2003. Diakses tanggal 13 March 2007.
  60. ^ "Coastal and Marine Ecosystems—Venezuela" (PDF). EarthTrends Country Profiles. World Resources Institute. 2003. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 18 March 2007. Diakses tanggal 10 March 2007.
  61. ^ "Cuadro Magnitud y Estructura Demográfica". Ine.gob.ve. Diarsipkan dari asli tanggal 29 September 2011. Diakses tanggal 25 April 2010.
  62. ^ a b "Resultado Básico del XIV Censo Nacional de Población y Vivienda 2011 (Mayo 2014)" (PDF). ine.gov.ve. hlm. 29. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 5 August 2019. Diakses tanggal 8 September 2014.
  63. ^ Benítez, Deivis (2011) [Updated 13 August 2012]. "Poblaciones Indígenas en aumento según censo poblacional 2011" (dalam bahasa Spanyol). PRENSA MINPPPI. Diarsipkan dari asli tanggal 16-1-2013. Diakses tanggal 10 October 2012. {{cite news}}: ( )
  64. ^ Godinho, Neide Maria de Oliveira (2008). "O impacto das migrações na constituição genética de populações latino-americanas" (PDF). Universidade de Brasília. Diarsipkan dari asli tanggal 6 July 2011. Diakses tanggal 1 August 2012.
  65. ^ a b "Venezuela". Ethnologue. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 4 April 2022. Diakses tanggal 23 January 2017.
  66. ^ Bernasconi, Giulia (2012). "L'Italiano in Venezuela". Italiano LinguaDue (dalam bahasa Italia). 3 (2): 20. doi:10.13130/2037-3597/1921 (tidak aktif 1 December 2024). Diarsipkan dari asli tanggal 2 February 2017. Diakses tanggal 22 January 2017. L'italiano come lingua acquisita o riacquisita è largamente diffuso in Venezuela: recenti studi stimano circa 200.000 studenti di italiano nel Paese{{cite journal}}: Pemeliharaan CS1: DOI nonaktif per Desember 2024 (link)
  67. ^ "What Languages Are Spoken in Venezuela?". WorldAtlas. Diakses tanggal 17 June 2018.
  68. ^ Maddicks, Russell (1 October 2012). Venezuela – Culture Smart!: The Essential Guide to Customs & Culture. Kuperard. ISBN 978-1-85733-661-0.
  69. ^ Ferreira, Jo-Anne S. "Patuá in Paria: The Status of French-lexicon Creole in Venezuela (pre-published version)".
  70. ^ a b Aguire, Jesus Maria (June 2012). "Informe Sociográfico sobre la religión en Venezuela" (PDF) (dalam bahasa Spanyol). El Centro Gumilla. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 24 September 2015. Diakses tanggal 5 April 2015.
  71. ^ a b Khalifa 2013, 6-7.
  72. ^ "As crisis deepens, more Venezuelans are emigrating to Lebanon". NBC News. 18 July 2017.
  73. ^ "Sending relief--and a message of inclusion and love—to our Druze sisters and brothers". Los Angeles Times. 6 April 2021.
  74. ^ "Tariq Alaiseme [reportedly to be] vice-president of Venezuela" (dalam bahasa Arab). Aamama. 2013. Diarsipkan dari asli tanggal 20 May 2019. Diakses tanggal 2 March 2021.: Referring governor Tareck El Aissami.
  75. ^ Thor Halvorssen Mendoza (8 August 2005). "Hurricane Hugo". The Weekly Standard. 10 (44). Diarsipkan dari asli tanggal 20 May 2011. Diakses tanggal 20 November 2010.
  76. ^ Annual Report 2004: Venezuela. Diarsipkan 23 October 2006 di Wayback Machine. Stephen Roth Institute. Accessed 11 August 2006.
  77. ^ Berrios, Jerry. S. Fla. Venezuelans: Chavez incites anti-Semitism. Diarsipkan 6 March 2008 di Wayback Machine. Miami Herald, 10 August 2006.
  78. ^ The Chavez Regime: Fostering Anti-Semitism and Supporting Radical Islam. Diarsipkan 4 June 2011 di Wayback Machine. Anti-Defamation League, 6 November 2006. Accessed 3 April 2008.
  79. ^ Rueda, Jorge (4 December 2007). "Jewish leaders condemn police raid on community center in Venezuela". U-T San Diego. Diarsipkan dari asli tanggal 8 April 2015. Diakses tanggal 8 April 2015.
  80. ^ "ADL Denounces Anti-Semitic Graffiti Sprayed on Synagogue in Venezuela". Algemeiner Journal. 2 January 2015. Diakses tanggal 4 January 2015.
  81. ^ Ng 2004, hlm. 31.
  82. ^ a b Aponte 2008, hlm. 45.
  83. ^ a b c Tarver & Frederick 2006, hlm. 10.
  84. ^ Fichner-Ratus 2012, hlm. 519.
  85. ^ Silvera, Yohana (10 June 2010). "Poesía en objetos" (dalam bahasa Spanyol). TalCualDigital. Diarsipkan dari asli tanggal 24 July 2015. Diakses tanggal 24 July 2015.
  86. ^ Nichols & Morse 2010, hlm. 306.
  87. ^ Wardrope 2003, hlm. 37.
  88. ^ Jozsa 2013, hlm. 12.
  89. ^ Gibson 2006, hlm. 18.
  90. ^ Aalgaard 2004, hlm. 54.
  91. ^ "Copa America: a new cycle begins and the revolving calendar remains". CONMEBOL. 21 December 2007. Diarsipkan dari asli tanggal 5 December 2008. Diakses tanggal 30 June 2015.
  92. ^ Strickland, Jamie (12 April 2015). "Pastor Maldonado: Does 'Crashtor' deserve his bad reputation?". BBC. Diakses tanggal 6 July 2015.
  93. ^ Montiel, Santiago. "Formula 1 needs more attention in the United States". Spartan Newsroon. Diarsipkan dari asli tanggal 6 July 2015. Diakses tanggal 6 July 2015.
  94. ^ "Fencer Ruben Limardo returns to hero's welcome in Venezuela". NBC Olympics. 7 August 2012. Diarsipkan dari asli tanggal 7 August 2012. Diakses tanggal 30 June 2015.

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Negara dan Bangsa Jilid 9: Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-08-9. {{cite book}}: ( ) (Indonesia)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]